Internasional - i

 

GELAR KEHORMATAN UNTUK SANG TAPOL

oleh : Sarah Peart

 

Andi Arief dculik oleh intelejen ABRI dari rumah kakaknya di Lampung, Sumatera, tanggal 28 Maret 1998. Seolama empat minggu dia telah "hilang."

Untuk berusaha menarik simpati masyarakat, ABRI menolak mengakui telah menculik Andi, meskipun saksi mata telah menyatakan sebaliknya. Selama empat minggu, keluarga dan teman-teman Andi Arief tidak tahu apakah dia msih hidup atau sudah meninggal. Pada tanggal 17 April, baru secara resmi diakui bahwa Andi Arief berada di tahanan militer di Jakarta.

Andi Arief adalah ketua SMID, sebuah organisasi yang selalu mengkapanyekan perjuangan demokrasi di Indonesia. Sebelumnya Andi selalu aktif terlibat dalam mengorganisir forum-forum diskusi dan demonstrasi-demonstrasi untuk merebut demokrasi. Dia menjalani masa perburuan sejak crack-down tanggal 27 Juli 1996.

Di Australia, organsasi-organisasi mahasiswa sangat aktif mengkapanyekan tuntutan untuk pembebasan tahanan politik di Indonesia. Beberapa Dewan Mahasiswa di berbagai universitas di Australia telah mengangkat Andi Ariefsebagai anggota kehormatan. Universitas-universitas tersebut meliputi: Southern Cross University di Lismore, the University of Canberra, dan Senat Mahasiswa di Murdoch University dan Curtin Univeristy di West Australia.

Nick Soudakoff, wakil ketua Bidang Pendidikan Dewan Mahasiswa universitas Canberra sekaligus anggota organisasi pemuda Resistance mengatakan: " Kami bertugas untuk berdiri berdampingan dan bekerjasama dengan para aktivis mahasiswa di Indonesia, karena mereka berjuang untuk merebut demokrasi di negeri mereka, dan kami mendukung sepenuhnya".

 

 

DIBENTUK JARINGAN KERJA SOLIDARITAS MAHASISWA INTERNASIONAL

Oleh: Arty Titiz

 

Peluncuran Jaringan Kerja Solidaritas Mahasiswa Internsional berlangsung di Swinburne University pada tanggal 20 Mei 1998. Para pembicara terdiri atas Vanessa Hearman dari ASIET (Action in Solidarity with Indonesia and East Timor), Nyah Lynn Shwe dari Front Demokratik Mahasiswa Seluruh Burma (ABSDF) dan Edwin Gozal dari Partai Rakyat Demokratik (PRD).

Semua pembicara menyerukan pentingnya mahasiswa internasional untuk terlibat dalam gerakan solidaritas di Australia.

Gozal menyampaikan informasi yang berarti bagi para peserta tentang perkembangan situasi terakhir di Indonesia. Nyah Lynn Shwe menguraikan beberapa pengalaman dari perjuangan gerakan pro-demokrasi di Burma, dan berbicara tentang implikasi dari perjuangan di Indonesia untuk seluruh wilayah Asia Tenggara.

 

 

[kembali ke halaman menu] [kembali ke indeks edisi] [ke halaman berikut]